Pangkalbuluh, 20/03/2024. Berangkat dari kepedulian terhadap lingkungan dan upaya meningkatkan perekonomian desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bumi Hijau Mandiri di Desa Pangkal Buluh, Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka Selatan, menginisiasi program budidaya ulat maggot.

Program ini mulai dijalankan pada 20 Maret 2024 dan difokuskan untuk mengurai sampah organik sekaligus menghasilkan pakan ternak berkualitas. Ulat maggot, larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF), dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam mengonsumsi sampah organik.

Kemampuan ini kemudian dimanfaatkan oleh BUMDes Bumi Hijau Mandiri untuk mengatasi permasalahan sampah di desa, khususnya sampah organik yang selama ini belum tertangani dengan baik. Sampah-sampah organik dari rumah tangga dan pasar tradisional diolah menjadi media budidaya ulat maggot.

Dalam waktu singkat, ulat-ulat maggot ini akan mengonsumsi sampah dan mengonversinya menjadi biomassa. Proses biokonversi ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah secara signifikan tetapi juga menghasilkan produk sampingan berupa kasgot (bekas maggot) yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Tidak hanya berhenti pada pengolahan sampah, BUMDes Bumi Hijau Mandiri juga memanfaatkan ulat maggot sebagai bahan baku pakan ternak.

Kandungan protein yang tinggi pada ulat maggot menjadikannya alternatif pakan bergizi untuk unggas, ikan, dan ternak lainnya. Program budidaya ulat maggot yang dijalankan BUMDes Bumi Hijau Mandiri mendapatkan respon positif dari warga. Program ini tidak hanya menawarkan solusi inovatif untuk masalah sampah tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa. Melalui program ini, BUMDes Bumi Hijau Mandiri berharap dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Pangkal Buluh.

Penulis: Tri Wahyu, S.Pd